Sabtu, 28 April 2012

Hepatoprotektor

Hati merupakan organ yang paling besar yang terdapat dalam tubuh. Fungsi  hati adalah mendetoksifikasi senyawa-senyawa racun serta melakukan biotransformasi senyawa obat agar lebih mudah dikeluarkan dari tubuh. Hepatosit tidak dapat memperbaharui selnya ketika mengalami kerusakan. Meskipun begitu, selama sebagian besar sel hati baik, maka organ hati dapat melakukan fungsinya secara utuh. Hepatoprotektor merupakan suatu senyawa obat yang dapat memberikan perlindungan pada hati dari kerusakan yang ditimbulkan oleh racun, obat, dan lain-lain. Sebagai indikator kerusakan hati dapat dilakukan pemeriksaan kandungan senyawa-senyawa dalam tubuh sperti kadar SGOT, SGPT, atau pemeriksaan imunokimia (bila diduga disebabkan oleh virus) dan pemeriksaan lainnya.


Jumat, 27 April 2012

Hiperglikemia

Hiperglikemia merupakan suatu kondisi dimana kadar glukosa dalam darah lebih tinggi dibandingkan kondisi normal.  Hiperglikemia mengindikasikan penyakit diabetes mellitus, yang disebabkan tubuh tidak dapat menghasilkan atau menggunakan insulin secara cukup. Insulin merupakan hormon yang dilepas oleh sel β pankreas jika konsentrasi glukosa melebihi kadar normalnya (70-110 mg/dL). Sekresi hormon ini distimulasi pula oleh peningkatan beberapa asam amino, termasuk arginin dan leusin. Penggunaan insulin berdampak pada metabolisme selular dimulai ketika insulin berikatan dengan reseptor protein pada membran sel. Ikatan ini menyebabkan aktivasi reseptor, yang akan mengikat gugus fosfat pada enzim intraselular. Fosforilasi enzim akan menghasilkan efek primer dan sekunder pada sel. Efek insulin pada sel target antara lain:
-     Peningkatan uptake glukosa pada seluruh sel target akibat peningkatan protein yang mentransport glukosa pada membran sel. Protein ini mentransport glukosa ke dalam sel melalui difusi terfasilitasi.
-    Peningkatan penggunaan glukosa dan peningkatan produksi ATP akibat penggunaan glukosa yang sebanding dengan tersedianya glukosa serta aktivasi enzim oleh second messenger yang menginisiasi glikolisis.
-     Stimulasi pembentukan glikogen pada otot skelet dan sel hari jika terjadi peningkatan glukosa yang memasuki sel.
-          Stimulasi absorpsi asam amino dan sintesis protein.
-          Stimulasi pembentukan trigliserida pada jaringan adiposa.