Beberapa
jenis pembersih banyak dikembangkan untuk berbagai jenis kulit. Sebagai contoh
adalah cream pembersih yang biasanya dipakai saat membersihkan bekas make-up
atau residu padat untuk kulit kering.
Hal yang paling penting dalam memformulasikan sediaan pembersih wajah
adalah sediaan tersebut harus mampu menghilangkan minyak dan sekresi lipid
secara alami dari kelenjar sebaseus di kulit, namun pada waktu yang besamaan
juga tidak menghilangkan kandungan lipid pada lapisan kulit seperti cerebroside
dan ceramide yang mempunyai peranan penting dalam mencegah hilangnya air dari
kulit.
Pemilihan
surfaktan yang tepat dalam memformulasikan pembersih menjadi titik kritis dalam
menghasilkan produk pembersih yang baik, berikut 4 jenis surfaktan dan
pemanfaatanya:
· Surfaktan anionik : Sabun merupakan kategori
penting pada kelas ini, dan sering
digunakan untuk kulit berminyak karena kemampuannya menghilangkan minyak.
· Surfaktan kationik : Memiliki sifat
menarik seperti mampu berikatan dengan permukaan kulit yang bermuatan negatif
· Surfaktan non-ionik
· Surfaktan ampifilik : Memiliki sifat
aktif-tegangan yang menjadikannya
surfaktan paling ringan untuk sediaan pembersih