Minggu, 11 Desember 2011

Generasi Sehat

Kesehatan, pendidikan, dan ekonomi merupakan tiga serangkai yang sangat mempengaruhi kualitas sumberdaya manusia. Sedangkan sumber daya manusia yang sehat dan berkualitas merupakan modal utama atau investasi dalam pembangunan nasional. Islam pun telah memerintahkan agar  kita tidak meninggalkan generasi yang lemah. Dalam hal ini, anak-anak merupakan asset yang sangat berharga untuk Islam maupun negeri ini.
Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar (QS An Nisaa : 9)


Salah satu cara untuk membentuk generasi sehat adalah dengan mengkonsumsi makanan yang sehat dan halal. Mengonsumsi pangan bersih adalah satu perintah Ila­hi­ah yang harus selalu ada dalam kalbu semua makhluk beriman.

“Makanlah dari makanan yang baik-baik yang telah Kami berikan kepadamu. Dan tidaklah mereka menganiaya Kami, melainkan mereka menganiaya diri mereka sendiri.” (QS. Al-Baqarah: 57)
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal dan baik dan apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu meng­­ikuti langkah-langkah setan; karena sesungguhnya se­tan itu adalah musuh yang nyata bagimu.” (QS: Al-Baqarah: 168)

Allah menciptakan manusia dengan berbagai kekurangan dan kelemahan untuk menguji mereka di dunia ini. Dengan ketergantungan pada makanan untuk bertahan hidup, yang sebe­­tulnya satu kelemahan. Akan tetapi, kebanyakan manusia ti­dak menganggap ini sebagai kelemahan dan begitu mudahnya me­ne­rima itu sebagai kebutuhan alami yang tak terelakkan. Akan teta­pi, ketergantungan pada makanan bergizi adalah satu kelemahan dan untuk tujuan suci. Manusia seharusnya mencoba memahami kehendak suci ini. Sebab hanya dengan begitu, mereka dapat memahami kekurangan diri mereka di hadapan keperkasaan Sang Maha Pencipta mereka dan kenyataan bahwa mereka membutuhkan semua karunia yang Dia anugerahkan. Puasa juga mencakup kehendak ini, sebab menahan lapar dan haus untuk waktu pendek dan temporer mengingatkan manusia pada kelemahan diri mereka serta membantu orang lain mengerti akan kebutuhan mereka kepada Allah. Melibatkan diri dalam kegiatan amal perbuatan semacam ini membuat mereka mampu mensyukuri nikmat karunia yang telah diberikan kepada mereka dan merenungkannya dengan tulus.

Kemanusiaan memerlukan Allah, dan Allah, Maha Pemberi (ar-Razzaq), menganugerahkan semua hamba-hamba-Nya dengan segala rupa kebutuhan. Salah satu kebutuhan tersebut adalah bahan makanan yang berasal dari binatang, seperti telur, daging, unggas, susu, madu, dan macam-macam lagi.

Sumber:
Al-Qur'an.
Yahya, H., 2003, Keindahan dalam Kehidupan. Jakarta: Senayan Abadi Publishing.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar